RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN MASYARAKAT
DENGAN PERMASALAHAN PERNIKAHAN DINI
A. Pengkajian
1. Pengkajian factor predisposi
a. Riwayat Kesehatan
Desa Sambat kecamatan Maje kabupaten Kaur adalah wilaah pertanian dengan julah penduduk ± 2000 jiwa, dengan laki-laki dewasa sebanyak 300 jiwa, wanita dewasa 500 jiwa, laki-laki remaja 400 jiwa, wanita remaja 600 jiwa, dan 200 jiwa lainnya adalah anak-anak usia 0-12 tahun. Rata-rata aktivitas remaja keseharian adalah sekolah, dan berkebun dan lebih setengah hanya bisa bersekolah sampai jenjang SMP sehingga banyak diantara mereka yang nikah belum cukup umur. Dan rata rata diantara mereka kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
b. Perilaku penduduk
Perilaku penduduk hampir 70 % keluarga kurang memberikan perhatian pada kalangan remaja dalam memberikan pendidikan tentang seks dan norma-norma agama dan susila, mereka menganggap tabu dalam membicarakan pendidikan seks, padahal ini penting bagi remaja agar mereka tahu bahaya bila mereka melakukan pernikahan sebelum waktunya, disamping itu kurangnya penanaman moral pada remaja dan pendidikan agama dalam keluarga sehingga banyak diantara mereka melakukan pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita yang mengakibatkan banyaknya kehamilan sebelum menikah dan menjadi salah satu factor pencetus pernikahan dini.
c. Pengetahuan penduduk tentang pernikahan dini
Setelah dilakukan survey awal, terhadap beberapa remaja 80 % remaja tidak mengetahui tentang pernikahan dini, 10 % mengetahui mengenai pernikahan dini dan 10 % lainya sangat memahami tentang pernikahan dini.
d. Kondisi fisik
Kondisi pekerjaan yang sebagian besar bertani, sehingga banyaknya rumah-rumah warga yang ditinggalkan pada siang hari, dan mereka biasanya berkumpul pada sore hari atau malam hari.
e. Motivasi belajar
Dari hasil wawancara dengan pemuka adat didesa Sambat tentang motivasi remaja didesa Sambat terhadap informasi tentang kesehatan, sebagian besar remaja desa Sambat punya motivasi untuk berkumpul dan menerima informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, terutama informasi tentang pernikahan dini karena menurut mereka topik ini sangat tepat dan menarik bagi kalangan remaja didesa Sambat.
f. Kesiapan belajar
Remaja desa Sambat umumnya bersedia berkumpul untuk menerima penyuluhan/ informasi tentang kesehatan terutama remaja yang tidak mempunyai aktivitas dan bisa dilaksanakan pada sore hari atau malam hari.
g. Kemampuan membaca
Kurang lebih 80% remaja telah mengenal huruf dan mengerti bahasa Indonesia yang baik, informasi yang mereka sukai dan dirasakan efektif oleh pemuka adat adalah informasi yang menggunakan audiovisual seperti film atau slide show yang bergambar dan ada musiknya.
2. Faktor Pemungkin
Masyarakat desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan, kepala desa dan perangkatnya menyadari pentingnya pendidikan seks bagi remaja untuk kesehatan remaja, mengingat kurangnya pengetahuan para remaja mengenai pernikahan dini
3. Faktor Penguat
Kepala desa dan perangkatnya, kepala puskesmas pembantu menunjukkan perilaku kesehatan yang dapat ditiru atau dijadikan model oleh masyarakat setempat serta mendukung rencana pemecahan masalah yang sedang terjadi dan mau bekerja sama.
B. Diagnosa Keperawatan
Tingginya kejadian pernikahan dini didesa Sambat b.d kurangnya pengetahuan remaja tentang akibat/bahaya pernikahan dini.
Dibuktikan dengan :
- 80 % orang tua kurang perhatian pada anak remajanya.
- 80 % remaja tidak mengetahui tentang pernikahan dini.
- Banyaknya remaja yang putus sekolah.
- Cara pergaulan didesa sangatlah bebas.
SATUAN PEMBELAJARAN
Pokok bahasan : Asuhan Keperawatan pada Remaja
Sub pokok bahasa : Pernikahan Dini
Sasaran : Remaja Desa Sambat Kecamatan Maje Kabupaten Kaur
Hari/tanggal : Sabtu, 9 Januari 2010
Waktu : 30 menit (19.00 WIB s/d 19.30 WIB)
Tempat : Balai Desa
Pemberi Materi : Asnody Restiawan ( Mahasiswa Akademi Keperawatan Provinsi Bengkulu tingkat II)
Pembimbing : Ns. Maiyulis, S.Kep, MPH.
A. Tujuan
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama ± 30 menit remaja mengerti tentang pernikahan dini dan konsekuensinya.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, diharapan remaja akan dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian pernikahan dini
b. Menjelaskan kembali proses kematangan alat reproduksi
c. Menyebutkan 3 dari 5 faktor penyebab pernikahan dini
d. Menjelaskan kembali bahaya pernikahan dini
e. Menyebutkan 4 dari 6 usaha pecegahan pernikahan dini
B. Metode
Ceramah dan diskusi
C. Kegiatan belajar
Tahap Kegiatan | Kegiatan pemberi materi | Kegiatan sasaran | media |
Pendahuluan 5 menit Penyajian 15 menit Penutup 5 menit | 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri dan kontrak waktu 3. Menjelaskan TPU dan TPK 4. Cakupan materi 5. Menjelaskan keseluruhan materi a. Pengertian pernikahan dini b. Penyebab penikahan dini c. Bahaya pernikahan dini d. Usaha pencegahan pernikahan dini. 6. Memberi kesempatan sasaran untuk : a. Bertanya b. Menjawab pertanyaan 7. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang telah dberikan dengan : a. Menanyakan pengertian pernikahan dini b. Menanyakan Penyebab penikahan dini c. Menanyakan Bahaya pernikahan dini d. Menanyakan Usaha pencegahan pernikahan dini. 8. Menyimpulkan materi 9. Salam | Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Bertanya Memperhatikan Bertanya Bertanya Bertanya Bertanya Memperhatikan Menjawab salam | Lembar balik |
D. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian pernikahan dini ?
2. Sebutkan Penyebab penikahan dini ?
3. Jelaskan Bahaya pernikahan dini ?
4. Sebutkan Usaha pencegahan pernikahan dini ?
E. Refrensi
· Aulia; (2008). Pernikahan dini (online). Diakses dari http://aulia.org/kesehatan-pernikahan_dini.php pada tanggal 28 Desember 2009
· Departemen Agama. Batasan Usia menikah (online).diakses dari www.depag.go.id pada tanggal 28 Desember 2009
· Ahmad,Lily;(2009). Pernikahan Dini Adalah Masalah Kita Bersama (online). Diakses dari http://www.pa-bantul.net/index.php/berita/74-perkawinan-dini-adalah-masalah-kita-bersama pada tanggal 28 Desember 2009
· Keluarga mandiri; (2009). Kesiapan Remaja Untuk Merenanakan (online). Diakses dari http://keluargamandiri.blogspot.com/2009/10/kesiapan-remaja-untuk-merencanakan.html pada tanggal 28 Desember 2009
· Roziati, Mira dr.;(2005).20-29 Tahun Usia Yang Baik Untuk Menikah (online). Diakses dari http://anugerah.hendra.or.id/pra-nikah/anjuran-menikah/dr-mira-20-29-tahun-usia-yang-baik-untuk-menikah/ pada tanggal 29 Desember 2009
· Boyke dr.; (2008).hubungan Gairah Seks Pria dan Usia(online). Diakses dari http://www.f-buzz.com/2008/07/09/hubungan-gairah-seks-pria-dengan-usia/ pada tanggal 29 Desember 2009
PERNIKAHAN DINI
A. Pengertian
Pernikahan dini adalah melakukan pernikahan atau perkawinan pada batas usia yang telah ditetapkan oleh Undang-undang perkawinan, dalam UU Perkawianan BAB II pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa “Perkawinan hanya diizinkan jika pihak laki-laki mencapai umur 19 tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun”. Dan menurut kesehatan batasan usia yang baik untuk melakukan pernikahan adalah pada usia 20 tahun untuk wanita dikarenakan pada usia ini reproduksi dan jumlah ovum sangat baik begitu juga untuk pria usia yang paling banyak memproduksi sperma dan libidonya cepat naik adalah pada usia 20 tahun.
B. Proses Kematangan Organ Seksualitas
Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja termasuk pertumbuhan organ-organ reroduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks, seperti ;
ü Terjadinya haid pada remaja putri (menarche, usia, 9-15 th)
ü Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki (wet Dream, usia 12-15)
2. Tanda-tanda skes sekunder, yaitu;
- Remaja laki-laki : terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadi ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan lebih berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.
- Remaja puteri ; pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan (pubis).
C. Penyebab Pernikahan Dini
Dari banyaknya kasus pernikahan dini, umumnya disebabkan oleh :
1. Faktor pendidikan : rendahnya pendidikan
2. Faktor pemahaman agama : kurangnya pemahaman agama
3. Faktor social budaya : kurangnya norma-norma dalam masyarakat
4. Faktor telah melakukan hubungan biologis
5. Hamil sebelum nikah
D. Bahaya Pernikahan Dini
Bahaya pernikahan dini ditinjau dari tiga segi, yaitu
1. Segi Kesehatan
- Pada usia muda alat reproduksi belum siap / matang untuk melakukan fungsi reproduksi, sehingga bahaya pendarahan dan kerusakan organ dapat menyebabkan kematian.
- Cenderung terjadinya abortus, karena belum siapnya organ reproduksi
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi bagi ibu hamil sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
2. Segi Ekonomi
- Remaja yang melakukan pernikahan dini biasanya belum siap secara ekonomi sehingga kebutuhan rumah tangga mereka dapat membebani keluarga mereka masing - masing.
3. Segi Psikologis
- Terutama pada perempuan yang belum siap untuk jadi ibu, dan laki-laki belum siap jadi ayah sehingga sering cecok dalam kelurga yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak .
E. Usaha Pencegahan Pernikahan Dini
Usaha pencegahan pernikahan dini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat pendidikan remaja
2. Meningkatkan pemahaman agama
3. Mencegah melakukan hubungan biologis
4. Menghidari pergaulan bebas
5. Meningkatkan perhatian orang tua
6. Menanamkan norma-norma yang menyangkut masalah pergaulan remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar