Jika penyakitnya ringan tapi diobati dengan antibiotik dosis tinggi, tentunya kuman, virus, atau bakteri yang menginfeksi, resisten terhadap obat tersebut. "Akibatnya, pasien bisa meninggal dunia karena penyakitnya tidak bisa disembuhkan dengan obat apa pun".
Saat ini, sekitar 10 persen penduduk Indonesia, resisten terhadap antibiotik tertentu. Padahal 10 tahun lalu, jumlahnya kurang dari satu persen dari penduduk yang ada. Resistensi bergantung pada masing-masing orang. Maksudnya, jika seseorang terus mengkonsumsi antibiotik tanpa memperhatikan kadar suatu penyakit, maka semakin lama pasien semakin resisten terhadap obat tertentu.
desakan kepada pemerintah untuk menambahkan regulasi tentang pembelian antibiotik yang harus disertai dengan resep dokter. "Sebenarnya peraturan itu sudah ada. Namun, faktanya banyak dilanggar. "Bahkan antibiotik sekarang dijual bebas, termasuk di toko obat biasa".
Bahayanya lagi, saat ini banyak peternak dan petani tambak menggunakan antibiotik untuk mempercepat pertumbuhan ternaknya. Menurutnya, hal itu sangat membahayakan karena manusia yang mengonsumsi daging hewan atau ikan yang diberi pakan bercampur antibiotik akan resisten.
"Antibiotik tidak bisa diuraikan, bahkan setelah menjadi residu. Karena itu, limbah yang mengandung antibiotik sangatlah berbahaya". diminta juga pada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan memperketat pengawasan penggunaan antibiotik sebagai salah satu upaya pencegahan resistensi antibiotik.(liputan 6.com dg perubahan seperlunya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar